.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Minggu, 23 Agustus 2015

Indahnya Berbagi

*post ini udah ada di draft lama sekalii, gara-gara sinyal jelek waktu itu jadi belum sempet diposting.*

Assalamu’alaykum..

Tertiba ingin share satu pengalaman baru. Terjadinya pas Ramadhan kemarin.
Selama semester 4 ini aku punya dosen yang unik. Beliau mengajar mata kuliah Pengelolaan Barang Milik Negara. Setiap pertemuannya, kami punya 3 sks (2,5 jam) bersama Beliau. Menurutku –juga teman2 tentunya- Beliau sangat inspiratif. Bisa dibilang selama 2,5 jam setiap pertemuannya, lebih banyak dihabiskan dengan share atau cerita-cerita beliau. Terlebih pembawaannya yang sangat lucu karena Beliau punya sifat humoris. Asik banget lah pokoknya. Dalam slide-slide materinya, pasti diselingi quotes yang mantap.

Jadi ketika Ramadhan kemarin, kami sekelas diberi tugas untuk membagi takjil kepada masyarakat. Ternyata di tahun sebelumnya, Beliau juga pernah memberikan tugas yang sama kepada mahasiswanya. Tentu saja ini bukan perkara tugas yang dinilai loh yaa. Tapi yang berbeda di tahun 2015 ini adalah Beliau menugaskan kami membagikan takjil dengan sasaran yang tak biasa. Kalau biasanya dibagikan kepada orang yang kurang mampu, kali ini sasaran kami adalah orang-orang yang ada di dalam mobil.

Asumsikan semua yang ada di dalam mobil adalah pemilik mobil beserta keluarga ya..bukan hanya supirnya. Itu berarti sasaran kami adalah golongan menengah ke atas bahkan atas banget, bisa jadi pengusaha, dokter, dirjen, menteri, presiden, bisa jadi…. Eh tapi kami tidak mengecualikan orang-orang yang mencari nafkah melalui mobilnya kok seperti misalnya supir taxi.

Langsung saja ke TKP.
Kami sudah stand by di sekitar lampu merah bintaro sejak setengah 6 sore. Menunggu hingga maghrib hampir benar-benar tiba. Yang terjun pada hari itu tidak seluruh anak kelas, hanya sebagiannya saja. Itu juga disebabkan terkendalanya kendaraan karena tidak semuanya bawa kendaraan pribadi –kalau saya mah nebeng always hehe u.u- Di TKP kami pun menyebar, stand by dengan membawa makanan dan minuman takjil yang telah dipersiapkan (dibeli, dibungkusin, diberi ka).

Begitu kami rasa waktunya tiba, kami langsung beraksi ke jalan raya menghampiri satu per satu mobil. Pada awalnya hampir semua mobil kaca mobilnya tertutup. Sehingga kami harus toktoktok dulu. Begitu kaca jendela terbuka, “silakan pak/bu takjilnya untuk buka puasa” tentu dengan pasang senyum terbaik :))

Terkadang ada yang menolak, begitu diberti tambahan “gratis kok pak/bu” baru deh diambil wkwk.
Malah yang kadang yang bikin nyesshh adalah kalau kita udah toktoktok tapi tetep ga dibukain kacanya L
Tapi ternyata asiiiiiiik kok. Jujur saja ini pengalaman pertamaku, membagikan takjil on the road. Melihat orang-orang tersenyum bahagia karena kita, memang membahagiakan diri kita sendiri ya.. J

Balik lagi bicara tentang ‘sasaran’ kami, dosen kami memang sebelumnya menyuruh kami membuat tulisan yang dibagikan bersama tajilnya. Bukan sembarang tulisan, temanya ‘indahnya berbagi’. Agar mengingatkan orang-orang yang berkecukupan untuk tidak melupakan saudaranya, kerabatnya, serta orang-orang yang membutuhkan uluran tangannya. And it’s true aku baru ngeh pada saat di TKP.
Semoga ini menjadi hikmah dan pelajaran bagi semuanya, khususnya saya dan teman-teman J



Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw berkisah tentang seseorang yang bersedekah untu pecuri, orang kaya, dan seorang pencuri. Beliau kemudian bersabda, “Sedekahmu telah diterima, bagi seorang pelacur semoga dia dengan sedekah ini menyudahi perbuatan maksiatnya, sedangkan bagi orang kaya semoga dia sadar dan berinfak dengan miliknya, dan terhadap pencuri semoga dia dengan sedeah itu tidak mencuri lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)