Dulu ketika awal-awal mengenyam bangku perkuliahan,
seringkali mendengar kakak-kakak 2010 yang sudah lulus bilang kalau 3 tahun itu
cepet banget. Dulu kalimat itu bagai angin lalu aja, tidak mau memberatkan diri
melamunkan benar tidaknya. Ya namanya baru jadi anak kuliahan, pikirannya masih
penasaran sama kehidupan kampus.
Seiring waktu berlalu. Ternyata diri ini sudah masuk tahun
ketiga jadi mahasiswi. Tapi perasaan baru kemarin masih tingkat 1.. (makanya
jangan bawa-bawa perasaan mulu). Tapi ini serius. Saya merasa waktu cepat sekali
berlalu. Ternyata saya sudah melewati 5 kali UTS dan 4 kali UAS.
Kalau mengingat-ingat masa-masa ujian, ujian yang paling
@#$#$%$#% adalah waktu semester 2. Kenapa?Karena jurusan saya mendapat jatah
ujian pukul 08.00. Masih terkenang dengan sangat jelas betapa riweuhnya belajar
ketika ujian semester 2 itu. Ketiduran terus T,T Dan terbukti IPK kami
(rata-rata anak KBN angkatan 2013) turun, termasuk saya yang IPK-nya bagaikan
meluncur dari perosotan. Kami sudah terlanjur dibuat nyaman dengan ujian
semester 1 di mana masuk jam 14.00. Ketika tiba-tiba semester 2 jam 8, rasanya seperti
mengalami shock culture. #WaktUjianMenentukanIP.
Ya itulah sekilas mengenai ujian.
Bagi saya, yang terasa paling cepat adalah ketika tingkat 2.
Kalau kata orang kan ‘waktu terasa cepat ketika sedang bersenang-senang’.
Memang ketika tingkat 2 bisa dibilang waktu saya lebih produktif dibandingkan
ketika tingkat 1, dari segi akademis maupun organisasi. Saya pun melihat
berbagai perubahan dalam diri saya, khususnya dari pola pikir. Mungkin karena
tuntutan atau entahlah tapi saya bersyukur akan hal itu.
Tingkat 3. Ya inilah The Last Grade. Setelah saya melewati
singkatnya 2 tahun yang sudah saya habisakan di sini, ternyata masa kuliah saya
hanya tinggal 1 tahun lagi (malah kurang dari 1 tahun). Sadar akan hal
tersebut, saya sudah mantap untuk mengisi sisa masa kuliah saya yang tersisa
dengan sebaik-sebaiknya. Karena masa kuliah tidak akan terulang lagi (kuliah
ambil D4 atau S1 pasti beda lagi rasanya). Besar keinginan yaitu untuk melakoni
peran-peran saya dengan maksimal. Inginnya jadi sebaik-baik manusia, yaitu yang
bermanfaat. Inginnya lebih banyak berkontribusi. Inginnya lebih banyak berbagi.
Dan tentu inginnya lebih banyak belajar dan tidak menyiakan kesempatan yang
ada.
Ketika teman-teman banyak yang memilih vakum dari
organisasi, saya berpikir sebaliknya. Saya tetap harus ada aktivitas. Waktu
kita hanya diisi oleh 2 hal yaitu hal yang bermanfaat atau sebaliknya. Saya
yakin kalau saya tidak punya aktivitas, kemungkinan besar waktu saya akan
banyak terbuang sia-sia. Karena begitu saya lulus nanti, saya baru akan
menghadapi dunia yang sebenarnya. Dan saya yakin kita butuh banyak bekal untuk
bisa beradaptasi dan survive.
Begitulah keinginaan dan harapan dari seorang mahasiswi
tingkat akhir -yang tinggal bertemu 1 UTS dan 2 UAS, yang akan menghadapi TKD,
yang akan PKL, yang akan lulus dan wisuda, -insyaaAllah. Berdasarkan mata
kuliah manajemen proyek yang saya terima, dari semua tahapan manajemen proyek yang
paling penting adalah perencanaan. Kita tidak tahu bagaimana masa depan kita.
Setidaknya kita berani merencanakan dan mempersiapkan, baik itu dalam skala
jangka pendek maupun jangka panjang.
Cerita kakak kelas bahwa 3 tahun selama kuliah itu cepet banget ternyata memang benar.
Cerita kakak kelas bahwa 3 tahun selama kuliah itu cepet banget ternyata memang benar.