.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Senin, 31 Desember 2018

Tentang 2018

Tahun di mana aku berhadapan dengan hal-hal baru dalam hidupku. Aku bertemu banyak orang baru, kenalan baru, teman baru, guru baru, rekan baru. Teman dari berbagai daerah yang juga banyak kudapati saat diklat di pertengahan tahun. Tapi ku juga kehilangan seorang teman yang kuanggap seperti adik, pergi karena sakitnya. Setiap orang selalu memiliki nilai masing-masing bagi orang lain. Maka walaupun bertemu banyak orang baru, ketika satu teman pergi, sedih itu menjadi mutlak.

2018, aku berkesempatan mengunjungi tempat-tempat baru. Tentunya atas izin dan baiknya Allah padaku. Supaya aku belajar lebih banyak dan bersyukur lebih sering.

2018 menuntutku untuk bersikap lebih dewasa. Mengesampingkan ego. Memikirkan orang lain. Apa yang dimiliki sejatinya titipan Allah. Apa yang dikeluarkan atau disedekahkanlah yang benar-benar menjadi milik kita.

2018 menyajikan berbagai rasa. Manis, asam, pahit ada. Menunggu sambil berekspekrasi. Degdegan bertemu orang. Cemas, khawatir, takut. Semuanya rasanya lengkap.

2018 menawarkan pilihan.

2018 mengingatkan lagi agar berharap hanya pada-Nya.

2018 mengajarkan untuk menjaga hati, dengan menjauhi hal-hal yang bisa menjadi celah setan masuk merusak hati. Tapi bukan perkara mudah. Masih menjadi PR yang mungkin berkepanjangan sampai akhir hayat.

Berbagai persoalan pekerjaan, keluarga, hati memberikan tantangan.. semoga ada ridho Allah pada tiap-tiap urusan.

Sesungguhnya ku ini lemah, maka 2018ku tentu banyak salah dan kurangnya. Mungkin ada pekerjaan yang salah. Mungkin ada hati yang kecewa. Mungkin ada hutang yang terlupa.

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang tiada henti memberikan nikmat padaku hingga saat ini, tak terputus kasih sayang-Nya, padahal lalai ku tak terhitung. Memberiku kesempatan-kesempatan baik. Memberiku orang-orang baik.

Hal-hal baik di tahun 2018 ku yakin karena baiknya orang-orang yang mendo'akanku.
Kegagalan di tahun 2018 karena aku yang masih banyak kekurangan dan kesalahan.

Harapanku di 2019, di hari esok, tentu menjadi pribadi yang terus memperbaiki diri sehingga lebih baik. Dijauhkan dari penyakit hati. Semangat belajar, kalau ada kesempatan, bisa sekolah lagi. Lebih rajin lagi ngisi blog. Kurang-kurangin mantengin sosmed wkwk. Dan rencana-rencana yang diinginkan bisa terwujud aamiin.

Semangat untuk next 2019!!



Rabu, 26 Desember 2018

Tidak perlu semua hal dijelaskan dengan sangat detail bukan? Apalagi penjelasannya juga menyangkut orang lain, semoga lebih menjaga dan hati-hati lagi :)

Senin, 10 Desember 2018

Senin Pagi di Bis Itu

Senin pagi di bis itu.

Ku duduk dekat jendela, di sebelahku duduklah seorang wanita yang aku pun tidak mengenal.

Wanita itu sibuk menelepon, tapi sepertinya yang ditelpon tak kunjung menjawab.

Aku menarik kembali kenangan tentang seorang teman.
Teman yang baru saja pergi untuk selamanya.

Wanita di sebelahku akhirnya berbicara di telpon dengan entah siapa.
Ia menyebut-nyebut kata 'opname'.

Tanpa sadar air mataku jatuh.
Tidak menyangka akan kehilangan temanku begitu cepat.
Belum sampai 2 tahun kita saling mengenal. Tapi ia pergi meninggalkan kita semua.
Singkat tapi berkesan.
Aku senang ketika ia di Jakarta ke kantorku, ia menghubungiku sehingga kita bisa bertemu silaturahim, juga dengan teman yang lainnya.

Wanita itu sesenggukan.
Sepertinya ia menangis.

Ya, senin pagi di bis itu 2 wanita sedang menangis pelan-pelan.
Desember kelabu.

Terima kasih Allah aku telah dipertemukan dengan kawan-kawan ojt ku, dengan dia yang kami harap mendapat tempat terbaik di sisi-Mu.

Selasa, 20 November 2018

Ada Apa di Puncak Gunung Gede?!

I tell you, this is a long story

Awal november lalu, tepatnya tanggal 3-4 november 2018, pertama kalinya menginjakkan kaki di Gunung Gede. Iya november..betul..udah masuk musim hujan :))) 

Sebut saja tim Cibi, karena memang member pendakian ini punya latar belakang sama KPP cibitung. Isinya pegawai cibitung, mantan ojt cibitung, ada juga yang temennya pegawai cibitung. Tentunya kita berkumpul di kantor cibitung jum'at malam. Dipeseninnya jam 21.00 udah kumpul. Yang udah dateng bisa beres-beres bawaan carriernya. Diisi sampe penuh, tidak lupa snack-snack, tisu, telur, tenda, sleeping bag, dll dibagi-bagi ke all member. Sampai sekitar pukul 23.30 si Alfin belum dateng jugaa. Doi dari Cikarang ke Cibitung nyampe 3 jam-an....... *auto istighfar* kejam banget cikarang-cibitung T.T Dia naik mobil sih.. tapi tetep kejam T.T

Kira-kira udah sabtu dini hari, kita baru cus berangkat. Didahului dengan foto-foto dan berdo'a dulu dong tentunya.


Kita terbagi di 3 mobil. Mau masuk tol aja yaampuun macetnyaa. Gatau ada apaan deh waktu itu, parah paraah. Kasian aja sama yang nyetir wkwk. Yang cewek-cewek di mobilku pada cepet banget tau-tau dah tidur. Kalau aku mungkin karena udah tidur siang jadi malemnya susah tidurr. Jadi ikutan menikmati macet deh. Bekasi ku kenapa begini amat yak macetnya :"

Sekitar subuh kita dah sampai di basecamp. Sholat, sarapan, dan tidur bagi yang belum tidur. Airnya masyaaAllah tumpeh tumpeeh.. beneran sampe kebuang-buang, plus dingiin bet. Ada yang sarapan nasi, yang indomie juga banyak. Kalau aku  sarapannya bakso pake nasi. Abis siap-siap, kita charter 2 angkot. Di perjalanan di angkot, kita banyak main HEY HEY...TAYO! -_- kocaq abiz sih, masih polos, masih banyak yang suka kena tipu-tipu wkwkwk.

Sampailah kita di tujuan. Kita mau naik via Gunung Putri. Ternyata sebelum naik, kita mesti tes kesehatan dulu. Rangkaian tesnya ada ditimbang berat badan, diukur tinggi badan, dan dihitung tekanan darah. Tekanan darah aku so rendahhh. Seteleh aku, si Fatin. Dia malah tekanan darahnya tinggi, karena deg-deg-an katanya wkwk. Walau begitu, kita tetep bisa lanjut naik gunung lengkap ber-15. Sebelum naik foto-foto dan do'a dulu dong tentunya.. Do'a dipimpin oleh qaqa Agung.


Kita mulai cus jalan kurang lebih jam 10. Awal-awal naik masa udah nanjak aja tracknya-_- Aku jalan di belakang Fatin terus (sampe pos 3 aja). Kalau doi stop, aku stop. Kalau doi mulai menyerah, ku semangatin (ciailah berisik doang padahal mah wkwk). Kalau doi diem, kadang ku nyanyiin wkwk. Kasian sebenernya Fatin. Ini pendakian pertamanya, tapi cukup berat baginya, karena kakinya sakit. Dan bener aja dia kapok naik gunung wkwk. But, she did it! Dia sampe puncak juga! She broke her limit wkwk ntabs lu tin bangga w!







Sampe di pos 1 sekitar jam 12. Kita berhenti dulu sambil ngemil-ngemil asyiq. Ada roti dan jajaran micin mengisi lambung-lambung kita. Aku sih makan roti aja, tidak micin agar supaya tidak tambah batuk.





Setelah itu kita mulai jalan lagi. Sepanjang perjalanan kita ngobrol, diem, nyanyi, bercanda, capek, duduk, minum, HEY TAYO juga, dll :D





Sampailah kita di Pos 3 (kalau ga salah). Kita sudah amat laparr bung. Perut dah demo, minta diisi. Sayangnya tidak ada nasi. Pop mie dan gorengan pun jadi. Di situ kita juga sholat dzuhur dan ashar di jamak qashar. Sekitar jam setengah 4, langit mulai mendung. Kadang ada rintik-rintik hujan turun. Waini.. mau hujan! Yang ku takutin dari kemarin-kemarin tuh kalau hujan wkwk. Akhirnya kita mengenakan jas hujan dan mantel. Ku bawa 2 jas hujan tapi masing-masing ada aja masalahnya alias robeknya. Jadi dipake dua-duanya deh. Plus ku ganti sendal aja karena takut sepatunya basah sedangkan ku kalau turun pengennya pake sepatu. Ini dia penampakan kita yang dah pake kostum jas hujan.




Cuss lanjut lagi perjalanan kita. Ditemani rintik hujan. Dari sinilah ku mulai berpisah dengan Fatin. Tapi Fatin di tangan yang tepat. Bersama adik-adik Cibi yang tangguh. Setelah dari pos ini memang lebih berat lagi ujian Fatin. Dia keringetan banget. Mukanya dah memucat. Sampai akhirnya tas carriernya dibawain sama Fanno. Manteb Fanno! Padahal Fanno semalem nyetirin mobil kita tapi dia sangat tangguh cuy :')

Di perjalanan itu kita ditemani suara-suara yang (seakan) merdu yang bilang bahwasanya tinggal 1 tanjakan lalu landaii. Aduhai, cakeup bener tuh kalimat. Memberi stimulus bagi kita-kita yang sudah lelah plus kehujanan. Semakin naik, naik, dan naik kok kelandaian tak kunjung juga ditemukan. Apakah itu hanya ilusi??? Jalan terus lagi tapi belum landai-landai juga.... fix salah satu hikmah: jangan mudah terayu kata-kata manis :))) Kita terus berjalan sambil kemudian duduk-duduk nge-chill wkwk lumayan banyak nge-chill nya kita ini karena emang kelandaian itu bagaikan harapan yang tak kunjung nampak. Jalan..jalan..tidak lupa HEY TAYO..





Akhirnya gaisss setelah ribuan langkah diiringi lantunan do'a kita ketemu juga tu sama kelandaian yang haqiqi. Kita dah sampe di Surya Kencana! Waktu itu sekitar jam 6 sore, masih hujan. Langsung aja temen-temen mendirikan tenda. Aku sih megangin senter aja wkwk. Tapi itu dinginnya masyaaAllah...... Dingin karena kehujanan T.T menggigil sudah raga ini. Tenda udah jadi, eeh dalemnya ngerembesss air...mangats ya ciwi-ciwi

Singkat cerita, hari sudah malam. Mungkin saat itu jam 8. Tapi ku ga mau ngapa-ngapain lagi selain tidurr. Dan ga bisa ngapa-ngapain juga karena dingin. Lemah akutu sama dingin. Si Alfin sama Salma masih sempet mereka masak dan makan ckck mantab. Gatau deh apa aja yang udah terjadi, pokoknya ku dah hilang kesadaran alias sleeping beauty setelah sholat maghrib dan isya terlebih dahulu. Tidur berhimpitan dikelilingi tenda yang pinggirannya basah. Tidurnya cukup nyenyak, cuma kebangun 2 kali. Sekitar pukul setengah 5 memutuskan untuk melek dan bangun.

Kerudung kemarin dipakai lagi, padahal mah kuyupp banget. Karena ternyata kerudung-kerudung lain ku tinggal di mobil, pinterr :) Tenda belum dibuka aja itu berasa dihantam-hantam sesuatu. Ternyata emang dihantam angiin. Masih subuh udah terdengar orang teriak-terian "Nasi uduk nasi uduk kopiii". Tapi kalau aku kenapa ya kalau naik gunung tuh jadi ga nafsu makan. Selain juga menjaga agar tidak p*p sih. Tapi di sana alam berkehendak lain. Apa yang merasuki perut saya, saya tidak tahu. Padahal ya itu makan aja dikit. Tapi badai mules melanda T.....T wahparahsi ini. Sebentar dia dateng, sebentar dia pergi. Tapi jiwa raga jadi ga tenang. Pas mules paraah merinding. Pas pergi, tenang eeh kok mules lagi. Sampe akhirnya ku menyerah pada keadaan. Ku kira ku bisa menahan seperti ketika di Gunung Ungaran lalu, tapii kali ini perut tidak menoleransi bung. Setelah mendengar kisah-kisah yang cowok udah pada p*p, ku jadi terdorong untuk ikutan juga. Alfin yang ngeliat juga merasa iba dan kasian lalu mensupport juga. Ku ga punya alasan lagi tuk menahan. Akhirnya ku ajak Fatin. Dia juga speechless gak nyangka akan menjadi yang terpilih wkwkwk. Selanjutnya tidak akan ku ceritakan. Biarkan menjadi kenangan ku dan Fatin. Wkkwk.

Ditinggal sebentar ternyata pas balik sarapannya udah siapp. Mantabss! Setelah mengisi perut kita melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung gede! Tapi monmaap ini isinya kabut semua.

ekspektasi gais
realita ._.


Dingiiiiiiiiin......tapi kita tetap berjalan dan bernyanyi dan foto-foto :D Sepanjang jalan isinya kabuut. Ternyata Surya Kencana luas banget. Kita jalan cukup jauh sampai akhirnya mulai nanjak muncak. Nanjak kurang lebih 1 jam. Lumayan rame cuy. Dan lumayan cape padahal ga bawa carrier. Di tengah jalan ketemu abang-abang (2 orang) yang ya gitu ramah sih sok-sok nanya tapii cuy yang tambah bikin malesnya dia kentut sembarangan banget -_____- bhay ajadah.







Akhirnya sampee di puncak Gunung Gede! Ada apa di sana???!

ekspektasi bakal keliatan gunung pangrango
realitaa itu belakang kabut semua, gunung pangrangonya manaa??
semua pendakianku ada Alfinnyaa u,u


Kabut semua masyaaAllah :") kapan-kapan pengen ke sini lagi deh dalam cuaca yang semoga lebih baik aamiin 😉

Setelah temen-temen pada makan gorengan, makan nasi, minum-minum anget, ku minum teh, kita turuun lagi dan jalan menuju tenda. Betewe emang di puncaknya tu gausah takut laper dan haus semua ada wkwk. Di perjalanan kita foto-foto dan video-video

ngechill di puncak gunung








Sampe tenda makan siangnya udah siap. Waaa makasi banget nih buat yang masak-masak. Berlimpah makanan


ini foto pas sarapan deng :D



Setelah makan, kita mulai beberes untuk pulang. Bersih-bersih dan sholat. Sampah kita bawa turun lagi, beberapa orang aja deng yang bawa hihi. Tas carrier jadi lebih lengang karena sebelumnya ada makanan sekarang ga ada. Tapi udah yakin lebih berat sih karena bawa baju basah akibat kehujanan kemarin. Melihat tas aku masih ada ruang kosong, ada yang kemudian memasukkan nesting atau kompor ke carrierku. Ya aku silakanin ajasi. Aku pikir itu ga berat lah ya.. Orang yang masukin nesting juga udah ngangkat-ngangkat carrierku sesaat setelah dia masukin nesting, katanya ga berat. Oke.

Setelah semua beres, kita foto dulu baru mulai jalan turun. Pas carrier udah di punggung,  kenapa rasanya berat banget yak. Padahal ga bawa air minum. Apa iya ini baju basah seberat itu. Pokoknya berat sampe di tengah jalan sering aku angkat bagian pundaknya. Atau menjadi lemah karena udah capek (?)




Model 1
Model 2
Model 3


Jalanan turun selalu lebih !@#$%*() untukku. Ditambah tanah liciin cyin. Sepatu running yang terdzolimi sampai dia copot-copot alasnya wkwk. Pokoknya ku kalau turun lebih lama deh, ga berani cepet-cepet soalnya sepatunya juga ga proper. Ga cepet-cepet aja bisa 3x jatuh kemarin wkwk. Alhamdulillah sehat sehat.
Turun turun turuun, betis makin menjadi-jadi kan wkwk. Untung hujan deresnya pas udah di bawah. Pas udah mau ngangkot lagi.

Sambil menunggu angkot tiba, kita istirahat dulu di semacam tempat peristirahatan. Alhamdulillah bisa merenggangkan kaki-kaki. Setelah dapet kabar angkot udah siap, kita turun lagii ditemani hujan. Masuk angkot, setengah jam mungkin, sampailah kita di basecamp sekitar setengah 7 malam.

Di basecamp tentunya sholat dulu. Ada yang mandi, ada yang ganti baju aja. Pas lagi mau beresin carrier, ku keluarin tu nesting di paling atas. Yaampun ga aneh tas ku jadi berat, itu nestingnya juga berat ternyataa. Tega bener dah yang masukin nesting wkwk. Masalahnya pas dia masukin tu menurut dia ga berat, dan aku juga ga ngecek sih :))))

Pas aku selesai mandi dan sholat, udah setengah 8, 1 mobil udah berangkat duluan. Karena mau anterin member Cibi yang ke bogor dan depok dulu. Kita beli teh anget dulu sama beres-beresin carrier di satu mobil. Sekitar jam 8 kita cuss naik mobil menuju Cibitung. Wah belum jauh kita melaju, udah disambut kemacetan Puncak. Di mobil tidurrr sampai tau-tau kurang lebih jam setengah 12 udah sampai di kantor Cibitung. Alhamdulillah..

Seru dan berkesan tentunya perjalanan kali ini. Thanks to all tim Cibi. Terima kasih juga khususnya untuk orang-orang yang nemenin, bantuin nanjak, bantuin turun🙏

C u when i c u gaiss, next time cus lagi😁

Ada istilah yang menjadi trending di pendakian ini: HEY TAYO, ngechill, dan landaii.
Wkwkwk 👌