.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Minggu, 27 Januari 2019

Sedih dan Bahagia yang Sederhana

Kali ini kita bicara yang sederhana saja.
Kesedihan yang datang sederhana dan bahagia yang juga mampu hadir dalam apik kesederhanaan.

Sungguh kalau aku bisa, aku ingin mengulang. Tapi yasudah, biar aku belajar. Ini hal sederhana, tapi jangan sepelekan hal kecil, karena bisa jadi mengundang salah yang besar. Dari hal sederhana aku bertemu masa sulit. Kecewa atas diri sendiri itu memilukan. Tidak mau lagi. 

Bahagiaku juga hadir melaluimu. Sederhana sekali caranya, aku suka, walau bagimu mungkin sambil lalu saja. 

Tidak semua yang datang sederhana, akan direaksikan dengan sederhana. 

Kamu yang Menginspirasiku

Suatu hari ku berpikir tentang orang-orang yang menginspirasiku.
Tentang kamu yang ku temui di jalan, yang ku lihat di media sosial, yang ku baca blog dan tumblrnya.
Tanpa kamu sadari, kamu telah membentukku.
Mewarnai pikiranku.
Menjawab pertanyaanku.
Menasihatiku dengan lembut maupun dengan katamu yang menohok.
Membenarkanku pada apa yang ku jadikan prinsip.
Menggiringku pada suatu yang kemudian aku camkan baik-baik.
Dan tanpa kamu izinkan, aku ingin terus mengambil kebaikan dari dirimu.
Terima kasih telah menginspirasiku.

Keluarga

Ketika ku bersedih dan ingin menangis, ku lihat keluargaku, maka ku tambah ingin menangis. Bukan apa-apa. Melainkan aku merasa memiliki tempat yang aman.

Ketika ku memiliki, aku lihat keluargaku, maka ku senang ada yang bisa ku berikan di sana. Tapi percayalah, yang mereka beri selalu akan lebih banyak dan berharga untukku.

Jika ada laki-laki yang selalu ingin aku bahagia dan tak lelah menjagaku, maka ialah bapakku.

Jika ada perempuan yang suka menangis dalam do'anya untukku dan berusaha memenuhi kebutuhanku, maka itulah umiku.

Jika ada perempuan yang sangat memahamiku, mendengarkanku, menghiburku, maka itu adikku yang pertama.

Jika ada perempuan yang bersabar akan kelakuanku, ocehanku, suka bermanja, maka ia adikku yang kedua.

Segala puji hanya bagi Allah yang selalu memberikan nikmat untukku..

Minggu, 20 Januari 2019

Pencari Tahu yang Handal

Tanpa kamu buat penasaran, perempuan pun sudah melangkah mencari tahu. Atau bahkan sang informasi yang mendatangi tanpa perlu ditelisik.
Jiwa-jiwa detektif tampaknya erat dengan perempuan.
Ketika kamu menginformasikan, bisa jadi ia sudah tahu dengan lengkap!
Kamu tidak perlu menjelaskan, bisa jadi ia lebih tahu detailnya.
Memang ya perempuan adalah pencari tahu yang handal.
Jangan-jangan ia sudah tahu tentangmu

Sabtu, 19 Januari 2019

Aku dan Menulis

Aku dan Menulis barangkali sedang memperbaiki hubungan.
Mungkin salahku, yang pernah meninggalkan. Dan ternyata kini menyisakan canggung.
Sejak dulu aku suka menuliskan pikir dan rasa. Semakin ke sini bukan aku tak suka lagi, melainkan ku mengungkapkan dalam bentuk berbeda.
Tapi kini aku kembali sadar bahwa aku lebih lega ketika merangkai kata. Aku lebih tenang menuliskan tanpa peduli siapa yang membaca.
Semoga aku kembali betah untuk pulang dalam dekap deret kalimat.

Ceritain Buku #1 : Sepatu Dahlan


It is such an inspiring book!
Di sana mengajarkan kesederhanaan. Bersyukur yang banyak. Karena barangkali masalah hidup kita saat ini tidak seberapa dibanding milik mereka.

Tentang orang-orang yang lahir dalam kemiskinan. Bagaimana hidup dengan rutinitas menahan lapar dan memikirkan akan makan apa. Bukan meratapi kemiskinan, melainkan meyakinkan diri bahwa kemiskinan pun harus dijalani dengan apa adanya. Berprestasi dan semangat bersekolah walau terbentang jarak puluhan kilometer dengan kaki tak beralaskan sesuatupun.

Sesosok yang memiliki mimpi dan tiada alpa berusaha mewujudkannya, Tidak semua hal harus segera terpenuhi. Usaha yang tidak jera walau pernah gagal, berdampingan dengan do'a yang yakin bahwa Tuhan kan kabulkan. Ada 3 mimpi Dahlan: Sepatu, Sepeda, dan Aisha!

Kasih sayang dalam keluarga dan persahabatan menjadi bumbu yang mengharukan yang kian menambah pelajaran bagi pembacanya. Ditambah selipan cerita cinta sang pemeran utama yang malu-malu kucing juga lugu menjadi pemanis di antara kisah yang sulit.

Saya terisinspirasi!

Senin, 14 Januari 2019

Oncom dan Tongseng

Pukul 04.10 ku duduk di ruang makan. Terhidang makan sahur yang sederhana. Eits, tapi juara. Oncom yang ditumis sampai kering. Itu saja sebenarnya cukup untukku.

Makan dini hari ditemani umi. Selain oncom, ada juga tongseng pemberian tetangga kemarin saat aqiqah. Tongseng yang sudah sengaja dipisahkan untuk adikku yang kemarin pergi, ternyata tidak dimakannya lantaran pulang-pulang ia letih lalu langsung tertidur.

Teman nasi di piringku hanya oncom yang enak itu. Namun umi menyodorkan tongsengnya, "ini masih panas, enak". Tanpa pikir-pikir, ku lahap juga sedikit tongseng.

Saat itu aku diingatkan lagi oleh-Nya. Nikmat yang sangat luar biasa. Yakni orang tua yang masih membersamai hingga kini.
Ku lihat diam-diam wajah umi. Alhamdulillah.. Yang ku lihat adalah sesosok wanita kuat yang sangat menyayangi keluarganya.

Pas sekali, tadi pagi aku melanjutkan membaca novel 'Sepatu Dahlan'. Bagian yang ku baca tadi adalah saat ibu Dahlan meninggal dunia. Bagi perempuan yang hatinya mudah tersentuh seperti saya ini, langsung terbayang bagaimana kalau saya yang mengalami.

Semoga do'a orang tua memiliki anak sholihah terkabul..

Sabtu, 12 Januari 2019

Bersyukur Lebih Baik

Mungkin tanpa sadar seringkali lidah mengucap keluh.

Ya Allah capekk, banyak yang dipikirin.
Semoga setelah mengeluh, tersadar, lalu mengucap lagi alhamdulillah ada yang dipikirin daripada ga ada yang dipikirin.

Ya Allah kok kerjaan ga selesai-selesai.
Semoga setelah mengeluh, tersadar, lalu mengucap alhamdulillah saya punya pekerjaan yang mungkin orang di luar sana inginkan.

Ya Allah kok temen saya kaya gini sih.
Semoga setelah mengeluh, tersadar bahwa itu hanya sebagian kecil sifat jeleknya, sedangkan masih jauh lebih banyak kebaikannya.

Ya Allah saya mau beli barang ini tapi uangnya udah tipis.
Semoga setelah mengeluh, tersadar mungkin ini cara-Nya melindungi dari hal-hal yang tidak bermanfaat.

Tak apa jika saat ini keluhan diikuti syukur.
Semoga esok tiada lagi mengeluh, melainkan mensyukuri dan husnuzan lebih banyak.

Selasa, 01 Januari 2019

Planning

Baru aja liat ig stori yang sangat bagus, salah satu kalimatnya:
Tugas kita hanyalah menuliskan rencana dengan pensil, lalu berikan penghapusnya kepada Allah. Agar Ia hapus bagian-bagian yang salah dan menggantikannya dengan rencana-Nya yang jauh lebih indah.
-Dewi Nur Aisyah-
Ig @ dewi.n.aisyah

PR Me-manage Hati

Ada PR yang belum selesai dari 2018.
PR me-manage hati. Bagaimana agar selalu hanya mengharap ridho-Nya, bagaimana agar senantiasa bersangka baik dengan orang lain, bagaimana melawan hawa nafsu.

Karena hati yang baik akan membawa seluruh diri menjadi baik juga. 

Ya Allah, bimbinglah saya, baguskanlah akhlak saya, lindungi dari penyakit hati T.T