.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Jumat, 17 Juni 2022

Sendu

Kamis, 16 Juni 2022.

Hari ini entah kenapa beda. Sejak pagi kurang semangat. Menjelang malam pun alih-alih lebih baik, nyatanya malah lebih sedih. Ku kira mungkin karena hari ini ku puasa, namun saat sudah berbuka pun masih sama. Seperti banyak pikiran tapi kosong. Dada seperti sesak ingin menangis. Sesekali sudah tumpah saat siang hari karena ter-trigger orang lain. Hari ini sangat sendu. 

Salah satu yang bisa ku rasa yaitu berhubungan dengan peranku sebagai seorang ibu. Aku merasa tidak sempurna, aku sudah mencoba yang terbaik namun kadang ada saja hal yang membuatku terusik. Saat aku merasakannya, yang ku lakukan adalah tarik napas, menyendiri sejenak untuk mencari tenang, kadang ku menangis untuk meluapkan emosi. 

Ku ingat-ingat kembali kalimat yang pernah ku baca. "Memang tidak ada ibu yang sempurna. Yang anak perlukan adalah ibu yang bahagia". Haah terima kasih atas mantra ini. Ku peluk anakku tersayang. Yang ku lihat adalah anak kecil lucu, baik, sayang dan perhatian padaku. Terima kasih nak atas pengalaman ini.  aku akan berusaha menjadi ibu yang bahagia. Perasaan sendu ini mungkin akan datang kembali, tapi semoga aku lebih kuat, lebih sabar, dan selalu mengingat mantranya. Kasihku padamu tak terhingga sepanjang masa <3

Penyebab senduku hari ini tidak hanya itu, namun saat malam tiba, saat tangisku akhirnya kembali tumpah setelah ku ceritakan perasaan sedih ini pada partner hidupku, aku membaik. Terangkat ganjalan di hatiku. Semoga besok lebih baikk :)


Rabu, 01 Juni 2022

Semoga Lekas Sehat

Beberapa hari lalu aku mengunjungi saudara yang sedang sakit. Sakit kanker, dan karena usianya ia juga sudah mengalami pengapuran tulang :( Namun, saat kami datang, senyumnya masih merekah, ceritanya riang, pun semangatnya kuat. Ku yakin ia telah melalui banyak tangis dan takut, hingga sampai pada titik ini, titik ia mantap meyakini takdirnya dan menyandarkan pada kebesaran-Nya. Ini ujian. Melewati 12 kali tahapan kemo, lalu harus mengulanginya kembali dari awal, apakah semua orang mampu melewatinya? Ia sedang menjalaninya! Operasi kaki, sakit ginjal, juga ia lalui. Dan saat ini ia mampu tersenyum dan menitipkan namanya ada pada doa kami agar lekas sembuhh dan selalu kuat. Semoga lekas sehat :)

Kemudian ku bercermin, melihat diriku. Haah. Aku yang suka tepar dan misuh sendiri, sehabis duduk berjam-jam karena kuliah online atau pas berangkat subuh sampe rumah mau isya, sungguh tertampar-tampar. Setiap orang memiliki ujian masing-masing. Terima kasih semesta sudah mengingatkan kembali pentingnya bersyukur. Memang, setelah bertemu orang lain, keluar melihat lingkungan, adalah cara terampuh bagiku untuk kembali mengingat makna syukur syukur syukur. Bahwa hidup yang ku jalani  penuh nikmat dan harus diisi dengan kebaikan. Alhamdulillah..