.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Senin, 04 November 2013

Hanya Puisi

Ketika cinta datang mengetuk, engkaulah sosok yang membukakan pintu itu. sehingga setiap kata dan kenangan, terbalut menjadi satu.

Adakah cinta, tanpa kehadiran rindu disana? Bahkan rindu, terkadang, dapat melukai; saat jarak merentang diantara sepasang hati yg mencinta, menuliskanmu dalam puisi, ialah cara ingatanku menyimpan segala kenangan kita, agar abadi bersama waktu.

Engkau sedikit demi sedikit akan melupakanku dgn pasti, aku disni semakin lama semakin mengingatmu hingga terbawa mimpi.

Sebagai yg mencintaimu, perasaan ini tak akan pernah padam. Tak perduli seberapa bnyk waktu berlalu, ini tak akan habis menjadi abu.

Penantian ini mungkin tiada akhir,tp aku tetap akan menunggumu. Semesta tahu siapa yg terbaik.dan sedalam apa aku mencinta.

Aku adalah sebaik-baik waktu yg menanti, yang pada akhir tak pernah kau pilih meski dalam mimpi.

Sepertiga malam tadi aku menemukan dirimu yang hilang, berdiam pada sebuah persimpangan waktu antara masa lalu dan masa depan.

Jika suatu hari ada yang menemukanmu, puisi; katakanlah dengan rendah hati seseorang menulismu sampai, nyeri.

Sesuatu di dalam sini meyakini satu hal; bahwa kamu akan kembali untuk bersama lagi — hingga sekarang, hingga esok, hingga entah...

Cinta yg sesungguhnya tidak mengenal alasan untuk meninggalkan.




sumber: @tausiyahku (TAUSIYAH CINTA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar